Jumat, 15 April 2016

Kepemimpinan dan Organisasi

Organisasi
            Secara bahasa kata organisasi berasal dari kata Yunani yaitu, Organon ialah alat. Sedangkan secara istilah ialah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Berikut beberapa pengertian organisasi dari para ahli, yakni sebagai berikut:
1.      Stoner, mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.[1]
2.      James D. Mooney, mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.[2]
3.      Chester I. Bernard, berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.[3]
4.      Stephen P. Robbins, menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.[4]
Sehingga dalam menjalankan organisasi harus dilakukan secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana, data, sehingga organisasi yang dijalankan bisa lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya. Dan dalam mencapai tujuan organisasi diri kita mampu untuk lebih partisipasi tinggi, sehingga mendapatkan manfaat dari organisasi tersebut.
Dalam awal mula pembentukan sebuah organisasi memiliki alasan, Dan menurut Herbert G Hicks yang mengemukakan dua alasan untuk manusia berorganisasi:
a.       Social Reason (Alasan Sosial)
Mengadopsi Zoon Politicon[5], Herbert menjelaskan bahwa organisasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk pergaulan. Manusia berorganisasi karena membutuhkan dan menikmati kepuasan-kepuasan sosial yang diberikan oleh organisasi.
b.      Material Reason (Alasan Materi)
Melalui berorganisasi manusia  dapat melakukan tiga hal yang tidak mungkin di lakukan sendiri, yakni; memperbesar kemampuannya[6], menghemat waktu[7], menarik manfaat dari pengetahuan[8]


Kepemimpinan
Robert Schuller, Kepemimpinan sebagai kekuatan untuk menseleksi mimpi-mimpi, lalu menetapkan tujuan-tujuan. Kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang menggerakkan perjuangan atau kegiatan anda menuju sukses.
Cattell, Pemimpin adalah orang yang menciptakan perubahan yang paling efektif dalam kinerja kelompoknya. Modern Dictionary of Sociology mengartikan pemimpin sebagai seorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh suatu kelompok. Dapat di artikan pemimpinan adalah peranan kunci, dominasi, serta pengaruh.
Stogdill, Kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan kelompok dalam perumusan dan mencapai tujuan
Glenn (1922), Telah mengumpulkan 350 definisi kepemimpinan tp tetap tidak puas. Dan menurutnya kepemimpinan sesungguhnya bersumber dari keunggulan manusia tetapi tidak ada resep atau formula untuk menjalankannya.
Siagian (1982), Adalah kepemimpinan yang mampu menumbuhkan, memelihara, dan mengembangkan usaha dan iklim yang kooperatif dalam kehidupan organisasional, dan yang tercermin dalam kecekatannya mengambil keputusan. Artinya , pemimpin harus mampu menerobos Black of urgency dan Black of momentum
Moejiono (2002), Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia.
Kepemimpinan/leadership adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Sedangkan arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.[9]
Tipe Kepemimpinan yang berkembang menurut Siagian, 1997
1.      Tipe Otokratis
Pemimpin yang bertipe ini, Menganggap organisasi sebagai milik pribadi, sehingga tujuan pribadi di jadikan tujuan organisasi.Anggota organisasi dan pengurusnya dianggap bawahan yang hanya menjadi alat. Dan tidak mau menerima kritik, saran atau pendapat.
2.      Tipe Militeristis
Pemimpin yang bertipe ini, dalam menggerakkan bawahannya menggunakan sistem perintah. Pangkat dan jabatan menjadi tolak ukur kekuatan perintahnya. Menuntut disiplin tinggi dan kaku dari bawahan, tidak mau menerima kritik dari bawahannya.
3.      Tipe Paternalistis
Pemimpin yang bertipe ini, Menganggap bawahannya adalah manusia yang tidak dewasa.terlalu melindungi, tidak memberikan keleluasaan kepada bawahan dalam mengambil keputusan, inisiatif, berkreasi, dan berfantasi.
4.      Tipe Karismatik
Pemimpin yang bertipe ini, memiliki pengikut yang banyak serta memiliki daya tarik tersendiri untuk di ikuti. Sehingga setiap pemimpin yang berkarisma tidak mudah dijelaskan secara ilmiah, kenapa mereka memilki karisma tersebut.
5.      Tipe Demokratis
Pemimpin yang bertipe ini, menganggap manusia makhluk termulia, mensinkronkan tujuan dan kepentingan organisasi dengan pribadi.senang ketika menerima saran, kritik dan pendapat. Menjunjung tinggi kerja sama dan teamwork guna mencapai tujuan. Mengembangkan bawahannya agar bisa menjadi pemimpin


Sekian dan Terimakasih, Semoga Bermanfaat.

[1] Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 1976. Understanding Practice and Analysis. New York: Random House.Hlm. 132
[2] D, Ratna Wilis. 1996. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.Hlm. 56
[3] Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Edisi keenam. International Student Edition. Tokyo: Mc.Graw-Hill Book Company Inc.Hlm. 89
[4] Stephen P.Robbins. Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi, (Jakarta: Arcan: 1994), hlm.4
[5] Aristoteles mendefinisikan Makhluk sosial yaitu ”Zoon Politicon”. Zoon “Hewan” dan Politicon “bermasyarakat”, sehingga berarti hewan yang bermasyarakat. Yang mana Aristoteles memberikan pembeda antara manusia dan hewan.
[6] Skill ataupun keahlian yang tidak didapatkan tanpa berorganisasi.
[7] Dalam mencapai suatu tujuan dan targetan yang akan lebih efisien dan efektif, dengan bantuan organisasi.
[8] Berdasarkan pengalaman, dan sejarah generasi sebelumnya sehingga mendapatkan pelajaran dan pengetahuan tanpa harus melewati rintangan yang sama.
[9] Kartini Kartono, 1994 : 181

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya harap dengan komentar anda, agar dapat membuat blog ini semakin menarik untuk dibaca, dan kritik anda agar semakin baiknya blog ini